Ekonesia.com – JAKARTA – PT Samindo Resources Tbk (MYOH), perusahaan yang menyediakan jasa pertambangan batu bara terintegrasi, menunjukkan kinerja yang positif pada semester pertama tahun 2024. Dengan pendapatan sebesar USD84,37 juta, perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 40,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai USD60,24 juta.
Selain itu, laba bersih perseroan juga mengalami peningkatan yang signifikan dari USD0,64 juta di kuartal I-2024 menjadi USD5,59 juta di kuartal II-2024. “Meskipun mengalami rugi selisih kurs sebesar USD3,19 juta, laba bersih perseroan tetap meningkat secara solid,” ungkap Corporate Secretary Samindo Resources, Ahmad Zaki, di Jakarta pada Selasa (3/9/2024).
Ahmad Zaki menambahkan bahwa pertumbuhan laba ini menunjukkan efisiensi operasional yang semakin baik dan strategi manajemen yang efektif dalam meningkatkan profitabilitas. Perseroan juga berhasil memastikan ketersediaan alat-alat yang diperlukan untuk beroperasi secara maksimal dan mencapai target volume yang ditetapkan.
“Kami juga melakukan manajemen tambang dengan cara memperpendek jarak pembuangan sehingga menghemat waktu dan memungkinkan untuk mengangkut lebih banyak volume,” tuturnya. Dari sisi eksternal, curah hujan yang cukup baik juga turut berkontribusi pada lancarnya operasional perseroan. “Hal ini berdampak pada peningkatan volume OB (over burden) yang berujung pada peningkatan pendapatan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ahmad Zaki mengungkapkan bahwa kontribusi pendapatan juga berasal dari PT Transkon Jaya Tbk yang diakuisisi oleh perseroan pada akhir tahun lalu. Perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan mobil pertambangan ini berhasil memberikan pendapatan sebesar USD18,5 juta pada semester pertama tahun 2024.
Terkait dengan rugi kurs, Ahmad Zaki menyebutkan bahwa membaiknya nilai tukar rupiah dari sekitar Rp16.500 per USD di awal tahun menjadi rata-rata Rp15.500 per USD pada pertengahan tahun ini telah berhasil meminimalkan kerugian akibat selisih kurs. “Kami berharap nilai tukar rupiah terus menguat hingga akhir tahun,” ucapnya.
Ahmad Zaki juga menjelaskan bahwa perseroan mencatatkan total aset sebesar USD219,82 juta hingga 30 Juni 2024, dengan kas dan setara kas sebesar USD61,91 juta. Perseroan juga berhasil menurunkan liabilitas jangka pendek dari USD48,09 juta pada akhir tahun 2023 menjadi USD37,78 juta pada akhir Juni 2024.
Dengan perkembangan tersebut, Ahmad Zaki yakin bahwa kinerja perseroan akan tetap positif hingga akhir tahun, dengan target pendapatan sebesar USD200 juta dan laba bersih sebesar USD18 juta. “Kami optimis bahwa kinerja yang solid dan penguatan nilai tukar rupiah akan membantu perseroan mencapai target-target tersebut,” pungkasnya.