Ekonesia.com – JAKARTA – Rupiah berhasil menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (4/9/2019), ditutup dengan penguatan sebesar 46,9 poin atau 0,30 persen ke level Rp15.479 per USD setelah sebelumnya sempat dibuka pada level Rp15.534 per USD. Penguatan ini dipengaruhi oleh antisipasi investor terhadap data penting yang akan dirilis pada minggu ini, termasuk laporan penggajian AS yang akan mempengaruhi keputusan Federal Reserve pada tanggal 18 September mendatang.
Menurut pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, dolar AS melemah karena investor sedang bersiap menghadapi minggu yang penuh dengan data penting tersebut. Salah satunya adalah laporan penggajian yang diharapkan akan berdampak besar pada keputusan Federal Reserve. Komentar dari Ketua Fed Jerome Powell bulan lalu yang menandakan dimulainya penurunan suku bunga juga menjadi perhatian para investor, karena kemungkinan penurunan suku bunga ini akan menjadi titik fokus pada pertemuan Federal Reserve.
Baca Juga: Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.526, Dibayangi Tumpukan Utang
Berdasarkan alat CME FedWatch, pasar memperhitungkan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin sebesar 63 persen dan penurunan sebesar 50 basis poin sebesar 37 persen. Jika terjadi, maka total penurunan suku bunga sepanjang tahun akan mencapai 100 basis poin.
Sementara itu, laporan media mengutip gubernur Bank Jepang yang menegaskan kembali dalam sebuah dokumen yang diserahkan kepada panel pemerintah bahwa bank sentral akan terus menaikkan suku bunga jika ekonomi dan inflasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Sentimen domestik juga turut mempengaruhi penguatan rupiah, di mana data Inflasi Agustus 2019 yang tercatat sebesar 2,12 persen year on year (yoy) memberikan dampak positif. Namun, pemerintah tetap mewaspadai risiko musim kemarau yang dapat mempengaruhi harga komoditas seperti beras.
Baca Juga: Industri Manufaktur RI Jeblok, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.525
