Ekonesia.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menetapkan anggaran sebesar Rp26,63 triliun untuk Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) pada tahun 2025. Anggaran tersebut akan digunakan untuk membangun dan meningkatkan infrastruktur bendungan serta jaringan irigasi guna mendukung swasembada pangan di Indonesia.
Menurut Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur Lombogia, terdapat 17 bendungan yang sedang dalam tahap konstruksi, 2.000 hektar pembangunan/peningkatan daerah irigasi, dan 15.000 hektar rehabilitasi jaringan irigasi. Bendungan-bendungan tersebut antara lain Bendungan Rukoh di Aceh, Tigadihaji di Sumatera Selatan, Cibeet dan Cijurey di Jawa Barat, Cabean, Karangnongko, Bener, dan Jragung di Jawa Tengah, serta beberapa bendungan lainnya di berbagai daerah di Indonesia.
“Program TA 2025 juga akan fokus pada penanganan pasca bencana dan lokasi rawan bencana di kawasan perkotaan, strategis, perbatasan, dan lain-lain dengan membangun infrastruktur pengendali banjir, lahar gunung berapi, dan pengaman pantai sepanjang 32,5 kilometer,” ungkap Bob dalam keterangan resmi yang diterbitkan oleh redaksi Ekonesia.com pada Rabu (4/9/2024).
Selain itu, Ditjen SDA Kementerian PUPR juga akan memprioritaskan penyediaan air baku di kawasan strategis untuk mendukung swasembada air melalui pembangunan, rehabilitasi, dan peningkatan intake serta jaringan air baku. Hal ini juga termasuk pembangunan embung dan sumur air tanah serta antisipasi kekeringan.
“Program penyediaan air baku ini akan dilakukan secara merata di seluruh pulau di Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua,” tambah Bob.
