Ekonesia.com – JAKARTA – Presiden China Xi Jinping berjanji untuk meningkatkan kerja sama dengan negara-negara Afrika dalam berbagai bidang, termasuk perdagangan, industri, infrastruktur, kesehatan, pertukaran budaya, dan keamanan. Pernyataan ini disampaikan dalam Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika di Beijing, yang dihadiri oleh delegasi lebih dari 50 negara di benua tersebut.
China telah lama berupaya memperluas pengaruhnya di negara-negara berkembang di Dunia Selatan atau Global South. Namun, hal ini juga menimbulkan kekhawatiran terkait kemampuan negara-negara penerima bantuan untuk membayar utangnya. Meskipun demikian, Xi Jinping tetap optimis bahwa hubungan China-Afrika akan terus berkembang dan menjadi yang terbaik dalam sejarah.
Dalam forum tersebut, Xi Jinping juga menyampaikan bahwa China akan memberikan bantuan sebesar 360 miliar yuan kepada negara-negara Afrika, termasuk dalam bentuk pinjaman dan bantuan untuk mempromosikan investasi perusahaan China di benua tersebut. Pinjaman tersebut mencapai rata-rata USD10 miliar per tahun selama tiga tahun ke depan, yang setara dengan komitmen China melalui Belt and Road Initiative satu dekade lalu.
Meskipun jumlah tersebut merupakan peningkatan dari tahun sebelumnya, beberapa analis mempertanyakan struktur pinjaman China yang dianggap kurang transparan dan berpotensi menimbulkan masalah keberlanjutan utang. Namun, banyak negara di Afrika menyambut baik tawaran keuangan dari China karena membutuhkan dana dan investasi untuk mencapai tujuan pembangunan.
Dengan adanya janji dari China untuk meningkatkan kerja sama dengan negara-negara Afrika, diharapkan hubungan kedua belah pihak akan semakin kuat dan memberikan dampak positif bagi pembangunan di benua tersebut. Namun, tantangan terkait masalah utang dan transparansi dalam proyek-proyek yang didanai oleh China tetap menjadi perhatian. Mari kita tunggu dan lihat bagaimana perkembangan kerja sama ini di masa depan.