Ekonesia.com – KIEV – Bank sentral Ukraina memperketat aturan terhadap warga negaranya mengenai pembelian logam mulia dan barang-barang mewah tertentu, serta pengelolaan aset real estate di luar negeri. Kebijakan baru tersebut diluncurkan dengan tujuan untuk mengurangi arus modal keluar dari negara tersebut.
Menurut National Bank of Ukraine (NBU), kebijakan baru ini akan mulai berlaku pada tanggal 10 September. Warga Ukraina dilarang untuk menghabiskan lebih dari 100.000 hryvna (USD2.430) per bulan untuk membeli jam tangan mewah, perhiasan, barang perak, batu permata, dan logam mulia. Larangan tersebut juga berlaku untuk kartu kredit yang dikeluarkan oleh bank-bank Ukraina dalam mata uang asing. Sebelumnya, pembatasan serupa telah diterapkan pada kartu bank Ukraina yang dikeluarkan dalam mata uang nasional.
NBU juga menerapkan batas bulanan sebesar 500.000 hryvna (USD12.150) untuk transaksi seperti pembayaran sewa menggunakan kartu pembayaran yang dikeluarkan oleh bank Ukraina. Menurut analisis NBU, jumlah tersebut sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan “98% pelanggan” bank nasional yang tinggal atau bepergian ke luar negeri.
Langkah ini diambil untuk mencegah upaya menghindari pembatasan yang ditetapkan oleh NBU dan untuk mengurangi arus modal keluar dari Ukraina. Selain itu, NBU juga memberikan kemudahan bagi perusahaan negara untuk membeli kuota emisi karbondioksida dari non-penduduk dan bagi entitas e-commerce Ukraina untuk membayar pajak pertambahan nilai di UE. Hal ini akan mendukung pengadaan pertahanan negara yang bergantung pada transportasi udara.
Menurut harian bisnis Rusia Kommersant, pada tahun 2023, arus modal keluar dari Ukraina mencapai angka USD18 miliar atau setara dengan Rp275,7 triliun (dengan kurs Rp15.320 per USD). Jumlah tersebut dua kali lipat dari jumlah uang yang ditransfer ke Ukraina dari luar negeri.