ekonesia.com – JAKARTA – PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatatkan kinerja yang sangat positif di triwulan III-2024 dengan meningkatnya pendapatan usaha secara signifikan. Hingga 30 September 2024, pendapatan usaha WSBP mencapai Rp1,33 triliun, naik 29,1% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp1,03 triliun.
Pendapatan terbesar perusahaan berasal dari lini bisnis precast yang mengalami pertumbuhan sebesar 74,4%. Lini bisnis ini menyumbang 44,1% dari total pendapatan usaha WSBP. Beberapa proyek precast yang disuplai oleh WSBP di tahun ini adalah proyek LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome-Manggarai), Proyek Jalan Tol Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Seksi 3A dan 3B, Proyek Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang, dan berbagai proyek lainnya.
Di sisi lain, bisnis readymix juga mencatatkan kenaikan sebesar 17% dibandingkan tahun lalu. Bisnis ini menyumbang 40,4% dari total pendapatan. Sementara itu, pendapatan dari jasa konstruksi sebesar Rp206,39 miliar pada 2024.
“WSBP juga berhasil mempertahankan Gross Profit Margin (GPM) sebesar 21,1%, yang didukung oleh penjualan produk precast yang memiliki margin lebih tinggi. Pencapaian ini sesuai dengan strategi perusahaan untuk meningkatkan penjualan produk precast ke proyek-proyek infrastruktur strategis,” ujar Kepala Divisi Corporate Secretary WSBP Fandy Dewanto.
Laba kotor perusahaan juga mencatatkan kenaikan yang signifikan sebesar 87,1% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023. Peningkatan ini mencerminkan efisiensi yang lebih baik dalam proses produksi dan peningkatan kualitas layanan kepada pelanggan.
Salah satu pencapaian lainnya adalah penurunan beban Non-Contributing Plant (NCP) sebesar 63,4%. Penurunan ini terjadi berkat peningkatan produksi dan utilisasi yang optimal dari unit-unit produksi WSBP, serta efisiensi operasional yang semakin membaik.
WSBP juga menunjukkan komitmen dalam pembayaran ke rekanan. Komitmen ini terlihat dari peningkatan nilai pembayaran ke pemasok sebesar 24,1% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Selain itu, komitmen restrukturisasi yang terus berjalan dengan lancar juga tercermin dari pembayaran kewajiban kepada kreditur melalui skema CFADS yang telah mencapai tahap keempat.
WSBP juga mencatat nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp1,73 triliun hingga akhir September 2024, atau sekitar 75% dari target tahunan. “Pencapaian kinerja pada triwulan III-2024 telah selaras dengan program transformasi bisnis perusahaan yang lebih sehat dan pertumbuhan NKB serta pendapatan usaha yang signifikan. Kami akan terus fokus pada inovasi produk dan layanan yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pasar,” tambah Fandy.
Dengan pencapaian yang kuat di berbagai lini bisnis, pengelolaan biaya yang efektif, serta penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan manajemen risiko, WSBP optimistis dapat memenuhi target tahunan di 2024 dan terus berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur nasional.