Portal Berita Terupdate

ZiG Kewalahan Hadapi Dolar Baru Zimbabwe yang Belum Diterima

Dolar Baru Zimbabwe Menyulitkan ZiG, Masyarakat Beralih ke Alternatif Transaksi

ekonesia.com – Harare, Mata uang baru Zimbabwe berada di bawah tekanan setelah lima bulan diluncurkan, lantaran peningkatan impor biji-bijian menggerogoti cadangan devisa. Kondisi ini jika dibiarkan, bisa membahayakan rencana pemerintah untuk menjadikannya dolar Zimbabwe ZiG satu-satunya mata uang di pasar pada tahun 2026.

Guna membuat mata uang yang stabil dalam 15 tahun, dolar Zimbabwe ZiG-yang merupakan singkatan dari Zimbabwe Gold- didukung dengan emas. Mata uang baru Zimbabwe diperkenalkan pada bulan April 2024 untuk berada di level 13,6 ZiG per dolar AS dan sejak saat itu telah kehilangan nilainya hampir 80% di pasar gelap.

Bank sentral Zimbabwe pada awal September lalu, mengatakan telah menyuntikkan dana sebesar USD64 juta ke pasar valuta asing bulan ini untuk mengatasi permintaan dolar. Menurut Gubernur Bank Sentral, John Mushayavanhu, penumpukan permintaan untuk mata uang asing di bank mencerminkan ketidakcocokan pasokan dan permintaan mata uang asing, sehingga memberikan tekanan yang tidak semestinya pada pasar valuta asing.

Meskipun ada suntikan USD50 juta oleh Reserve Bank pada bulan Juli, bank sentral akan terus melakukan intervensi sesuai kebutuhan untuk memastikan stabilitas ZiG. Namun, menurut ekonom independen Prosper, Chitambara, devaluasi menunjukkan kurangnya kepercayaan pada mata uang baru yang tidak diterima oleh penduduk setempat.

Anggota Komite Kebijakan Moneter Reserve Bank of Zimbabwe, Gwanyanya, mengatakan bahwa meskipun penyerapan lambat, terlalu dini untuk menganggap mata uang baru ini gagal. Namun, ia menekankan bahwa pemerintah harus menunjukkan preferensi untuk mata uangnya sendiri dan melakukan intervensi mendesak dengan menyuntikkan lebih banyak mata uang asing di pasar.

Meskipun demikian, pedagang pasar tidak yakin dengan keberhasilan mata uang baru ini. Menurut Maynard Maketo, seorang pedagang kaki lima yang menjual permen dan kartu isi ulang, ZiG semakin lemah sehingga tidak masuk akal secara bisnis untuk bertransaksi dengannya. Ia juga menambahkan bahwa ia tidak percaya pada ZiG karena pernah mengalami hal serupa dengan Zimdollar di masa lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *