ekonesia.com – JAKARTA – PT Jababeka Tbk (KIJA) telah mencatatkan pendapatan total sebesar Rp3,367 triliun untuk periode Januari-September 2024, mengalami peningkatan sebesar 47% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan ini berasal dari 13 sektor penjualan yang berbeda, antara lain penjualan tanah matang senilai Rp1,47 triliun, penjualan tanah dan rumah senilai Rp127,66 miliar, dan penjualan apartemen senilai Rp61,63 miliar. Selain itu, juga terdapat pendapatan dari sektor ruang perkantoran, tanah dan bangunan pabrik, dan penjualan tenaga listrik dari pembangkit.
Pada periode yang sama, KIJA juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp769,7 miliar, mengalami peningkatan yang signifikan dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp231,9 miliar. Menurut Budianto Liman, Wakil Direktur Utama KIJA, pertumbuhan ini didorong oleh seluruh segmen bisnis perusahaan, terutama di segmen properti dari Kendal. Selain itu, pergerakan valuta asing juga memberikan kontribusi positif terhadap laba bersih, dengan perusahaan mencatatkan keuntungan bersih dari valas sebesar Rp73,6 miliar.
KIJA juga mencatatkan EBITDA sebesar Rp1,206 triliun pada 9M24, mengalami peningkatan sebesar 47% dibandingkan dengan tiga kuartal pertama tahun 2023. Posisi kas konsolidasi perusahaan pada akhir September 2024 juga mengalami peningkatan sebesar 78% menjadi Rp1,946 triliun. Perseroan juga memiliki saldo kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya sebesar Rp245,1 miliar, dimana sekitar setengahnya merupakan dana cadangan bunga dan pokok pinjaman untuk Bank Mandiri.