ekonesia.com – JAKARTA – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara) akan menjadi superholding yang mengelola 7 Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bahkan, aset BUMN yang akan dikelola oleh badan baru ini diperkirakan mencapai USD600 miliar atau setara dengan Rp9.520 triliun.
Jumlah BUMN dan aset ini merupakan tahap awal setelah BP Danantara diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto. Rencananya, peresmian akan dilakukan pada Kamis besok (7/11/2024), namun ditunda untuk sementara waktu.
Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Muliaman Darmansyah Hadad, mengungkapkan bahwa fungsi Indonesia Investment Authority (INA), yang merupakan sovereign wealth fund (SWF) Indonesia, akan digabungkan ke dalam Danantara.
Berdasarkan informasi yang diterima oleh redaksi ekonesia.com, Rabu (6/11/2024), terdapat tujuh BUMN yang akan menyumbangkan sejumlah asetnya untuk dikelola oleh BPI Danantara. Ketujuh BUMN tersebut adalah PT Bank Mandiri (BMRI) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Tbk, PT Bank Nasional Indonesia (BBNI) Tbk, PT Pertamina, PT PLN, MIND ID, dan PT Telkom Indonesia (TLKM) Tbk. Selain itu, Indonesia Investment Authority (INA) juga akan masuk ke dalam Danantara.
Berikut adalah rincian asset under management (AUM) dari tujuh BUMN yang akan dikelola oleh Danantara: Bank Mandiri senilai Rp2.174 triliun, Bank BRI sebesar Rp1.965 triliun, dan Rp1.671 triliun dari PLN. Selain itu, Pertamina sebesar Rp1.412 triliun, Bank BNI Rp1.087 triliun, Telkom Rp318 triliun, MIND ID Rp259 triliun, dan INA Rp163 triliun.
Dokumen tersebut menjelaskan bahwa peleburan INA ke BP Danantara akan membuat dana kelolaan atau asset under management (AUM) mencapai USD10,8 miliar. Jumlah ini baru tahap awal dan berasal dari INA.
Total asset under management yang akan dikelola oleh BP Danantara adalah sebesar USD982 miliar atau setara dengan Rp15.584 triliun. BP Danantara merupakan cikal bakal superholding BUMN, karena lembaga ini akan mengelola investasi yang biasanya dilakukan oleh perusahaan pelat merah. Bahkan, semua aset pemerintah yang dipisahkan juga akan dikelola oleh lembaga tersebut. Aset pemerintah di kementerian akan digabungkan menjadi satu dan dikelola secara langsung.
Jadi, dengan adanya BP Danantara, diharapkan investasi BUMN dapat lebih terkelola dengan baik dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia. Selain itu, dengan adanya superholding ini, diharapkan BUMN dapat lebih efisien dan efektif dalam mengelola asetnya. Mari kita tunggu perkembangan selanjutnya dari superholding BUMN ini.