ekonesia.com – Jakarta, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) telah menetapkan kerangka yang komprehensif untuk mengatasi masalah limbah, baik di lingkungan internal organisasi maupun untuk bisnisnya. Dalam lingkungan bisnis, BNI telah meluncurkan inisiatif yang kreatif melalui Amex Vibe Card.
Kartu kredit Amex Vibe Card dirancang untuk menargetkan generasi muda dan dibuat dari bahan daur ulang. Dengan fokus pada generasi muda, kartu ini dapat membantu gaya hidup dan aktivitas sehari-hari.
Langkah yang diambil oleh BNI mendapat apresiasi positif dari Analis Lotus Andalan, Sharlita Malik. Menurutnya, BNI memiliki kerangka dan strategi ESG yang komprehensif dengan mempertimbangkan aspek pendanaan melalui green bond, pemberian pinjaman, dan operasional untuk mendukung tata kelola ESG di setiap lingkupnya, termasuk pengelolaan limbah.
Sharlita juga menambahkan bahwa langkah yang diambil BNI telah menarik minat investor, terutama bagi mereka yang semakin peduli terhadap isu lingkungan. Hal ini juga terlihat dari meningkatnya jumlah dana investasi yang berbasis ESG di Indonesia, yang mencapai 62 reksadana pada tahun 2024.
Selain itu, terdapat juga 5 indeks ESG yang mencakup 73 perusahaan yang terdaftar di pasar modal. Pada tahun ini, tercatat 4 penerbitan Efek Bersifat Utang (EBUS) senilai Rp 4,82 triliun. Dengan mengintegrasikan aspek lingkungan dan bisnis serta memiliki parameter keberhasilan yang jelas, BNI semakin menarik bagi para investor.
Bagaimana pandangan investor terhadap saham BNI? Menurut Sharlita, dampak yang ditimbulkan mungkin tidak langsung terasa, tetapi akan ada dampak jangka panjang. Namun, semakin tingginya kesadaran investor terhadap tantangan lingkungan, semakin menarik saham BNI di mata mereka.
BNI telah berkomitmen untuk memperkuat Environmental, Social, and Governance (ESG). Hal ini terbukti dengan penerbitan obligasi hijau (green bonds). Sebanyak 13% dari dana yang diperoleh dari penerbitan green bonds dialokasikan untuk sektor konversi limbah menjadi energi dan pengelolaan limbah.
Berdasarkan data pada “BNI Green Bond Report 2024”, alokasi dana hasil green bond digunakan untuk proyek-proyek yang dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian target berkelanjutan, seperti pengelolaan bahan kimia dan limbah yang bertanggung jawab serta pengurangan sampah sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Hal ini juga membantu mengurangi emisi Gas Rumah Kaca sesuai dengan SDG.