ekonesia.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan bahwa saat ini dewan direksi dan komisaris perusahaan pelat merah telah diisi oleh para profesional yang mampu bekerja secara transparan dan efisien.
Hal ini sejalan dengan adanya pergantian direksi dan komisaris pada beberapa BUMN belakangan ini, termasuk PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan PT Pertamina (Persero).
“Para direksi saat ini benar-benar bekerja secara profesional dan transparan, dan kita terus menekankan pada efisiensi,” ujar Erick saat ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (15/11/2024).
Menurutnya, jika terbukti ada bos BUMN yang melakukan pelanggaran atau penyelewengan, pihaknya akan mengambil langkah hukum. Erick juga menyinggung program pembersihan BUMN yang melibatkan Kejaksaan Agung sebagai salah satu penegak hukum di Indonesia.
“Kami akan bekerja sama dengan Kejaksaan Agung untuk menindak siapapun yang melakukan pelanggaran, dan sudah banyak yang ditahan karena kasus-kasus tersebut,” tambahnya.
Sejak tahun 2024, Erick telah melakukan perombakan pada dewan direksi dan komisaris BUMN. Lebih dari 10 perseroan telah mengalami perubahan kepengurusan, termasuk BUMN di sektor migas, kelistrikan, infrastruktur, perbankan, pertambangan, perkeretaapian, pupuk, kesehatan, jasa pelayaran, pelabuhan, dan asuransi.