ekonesia.com – JAKARTA – Impor susu Indonesia mencapai angka yang cukup tinggi pada periode Januari hingga Oktober 2024, yaitu sebesar 257.300 ton. Hal tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 7,07% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Tidak hanya meningkat secara tahunan, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) juga menunjukkan kenaikan impor susu secara bulanan. Pada bulan Oktober 2024, jumlah impor susu mencapai 24.862 ton atau naik 23,07% dari bulan sebelumnya yang hanya 20.201 ton.
Produksi susu sapi di Indonesia masih tergolong rendah, hanya mencapai 900.000 metrik ton per tahun. Jumlah ini tidak mencukupi kebutuhan susu sapi nasional yang mencapai 4,4 juta metrik ton pada tahun 2022. Karena itu, Indonesia masih mengandalkan impor susu dari beberapa negara.
Berikut adalah 3 negara yang menjadi asal impor susu Indonesia:
1. Selandia Baru
Selandia Baru merupakan salah satu negara penghasil susu terbesar di dunia dan menempati posisi ketujuh. Pada tahun 2021, negara ini memproduksi sekitar 22,2 juta metrik ton susu sapi. Selandia Baru juga menjadi negara asal impor susu terbesar Indonesia, mencapai 126,84 ribu ton atau senilai USD385 juta. Mayoritas susu yang diimpor dari Selandia Baru adalah dalam bentuk bubuk atau krim.
2. Amerika Serikat
Amerika Serikat juga dikenal sebagai salah satu penghasil susu sapi terbesar di dunia. Pada tahun 2021, negara ini memiliki volume produksi susu sapi sekitar 102,6 juta metrik ton. The Dairy Farmers of America, yang berbasis di AS, menjadi pemain terbesar di pasar susu internasional. Pada posisi kedua sebagai negara asal impor susu Indonesia, AS mencapai 45,18 ribu ton yang senilai USD129 juta.
3. Australia
Australia menempati peringkat ketiga sebagai negara asal impor susu Indonesia, mencapai 38,19 ribu ton atau senilai USD107 juta. Produksi susu yang dihasilkan peternak lokal masih kalah dibandingkan dengan peternak di luar negeri, seperti Australia dan Selandia Baru. Menurut Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi, produktivitas susu sapi di Indonesia hanya mencapai 8-12 liter per ekor per hari, sedangkan di Australia dan Selandia Baru mencapai 25 liter per ekor per hari.
Susu impor dari negara-negara seperti Australia bebas dari bea masuk, sehingga Indonesia mengalami surplus susu impor yang membuat susu produksi peternak lokal tidak terserap.