ekonesia.com – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyatakan, angka pengangguran terbuka di Indonesia masih tinggi. Berdasarkan data, ada sekitar 7,5 juta orang yang menganggur di Indonesia, menurutnya saat berbicara di acara Naker Expo di Jakarta, Kamis (21/11/2024).
Menurutnya, tingginya tingkat pengangguran di Indonesia ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah kurangnya keterampilan SDM (Sumber Daya Manusia), serta ketidaksesuaian antara kebutuhan industri dengan angkatan kerja baru.
“Kita dihadapkan dengan masalah pengangguran yang masih tinggi secara nasional, dengan jumlah mencapai 7,5 juta orang di seluruh Indonesia,” kata Yassierli.
Yassierli juga menyinggung tentang kondisi perekonomian nasional yang menjadi penyumbang pengangguran di Indonesia. Menurutnya, deflasi yang terjadi hingga Oktober 2024 juga menjadi salah satu penyebab dari tingginya angka pengangguran di Indonesia.
“Masalah pengangguran ini bukan hanya tanggung jawab dari Kementerian Ketenagakerjaan saja, tapi juga terkait dengan kondisi ekonomi yang sedang tidak baik saat ini. Ada deflasi dari Mei hingga Oktober, dan juga banyak kasus PHK (Pemutusan Hubungan Kerja),” tambahnya.
Lebih lanjut, Yassierli menekankan bahwa menciptakan lapangan kerja adalah tantangan utama di Indonesia. Namun, ia juga mengingatkan akan pentingnya pembenahan di sisi pendidikan, termasuk penyelarasan antara kompetensi tenaga kerja dengan kebutuhan industri untuk menghindari ketidaksesuaian.
“Kita perlu menata proses dari hulu ke hilir agar expo seperti ini dapat memberikan hasil yang maksimal,” pungkasnya.