ekonesia.com – Harga gas alam di Eropa Barat melonjak pada tengah pekan kemarin setelah peringatan dari raksasa energi negara Austria OMV bahwa Rusia menghentikan pasokan. Menurut laporan, biaya gas berjangka untuk pengiriman Desember di pusat TTF di Belanda melonjak 5% menjadi sekitar USD502 per seribu meter kubik atau 46 euro per megawatt-jam.
Peringatan dari OMV tersebut membuat harga gas mulai melonjak karena mereka mengeluhkan pasokan yang tidak teratur dari Gazprom, perusahaan energi negara Rusia. Pengiriman gas dari Gazprom ke Jerman bahkan telah berakhir sepenuhnya pada September 2022 dan OMV telah memenangkan gugatan terhadap anak perusahaan Gazprom Export dengan mendapatkan kompensasi sebesar 230 juta euro.
OMV mengumumkan bahwa langkah ini dapat menyebabkan hubungan kontraktual yang buruk dengan Gazprom dan bahkan mengancam potensi penghentian pasokan gas. Namun, mereka menyatakan bahwa mereka dapat terus mengirimkan gas ke pelanggan dengan mengandalkan penyimpanan gas mereka sendiri.
Meskipun Austria telah menyuarakan niatnya untuk mengurangi ketergantungan pada gas Rusia, namun mereka masih kesulitan menemukan penyedia alternatif karena impor dari negara lain lebih mahal. Impor gas Rusia di Austria bahkan telah mencapai level sebelum konflik Ukraina tahun lalu, karena negara tersebut mengimpor hampir dua kali lipat jumlah gas yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya.
Menyusul peringatan dari OMV, Menteri Energi Austria, Leonore Gewessler menyatakan bahwa pasokan gas negara tersebut aman karena mereka telah mempersiapkan kemungkinan gangguan pasokan untuk jangka waktu yang lama dan memiliki fasilitas penyimpanan gas yang cukup.
Gewessler menegaskan bahwa Austria dapat dan akan mengelola tanpa gas Rusia, namun tetap mengakui bahwa gangguan pasokan yang tiba-tiba dapat menimbulkan ketegangan di pasar gas. Hal ini juga dibuktikan dengan melonjaknya harga gas alam di Eropa Barat setelah peringatan dari OMV.