Portal Berita Terupdate

China Tanggapi Ancaman Trump, Larang Ekspor Mineral Penting ke AS

China Mengambil Sikap Tegas, Tak Lagi Kirim Mineral Penting ke AS Berdasarkan Ancaman Trump

ekonesia.com – China memberikan tanggapan atas ancaman tarif 60% dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan melarang ekspor mineral utama ke negara tersebut. Beberapa komoditas yang dilarang, seperti mineral galium, germanium, dan antimon, berpotensi memberikan tekanan terhadap aplikasi militer. Kebijakan ini diambil setelah Washington memberikan tekanan terhadap sektor chip China.

Kementerian Perdagangan China telah memberikan arahan khusus terkait barang-barang penggunaan ganda yang dapat digunakan dalam militer dan sipil, karena ada kekhawatiran akan keamanan nasional. Perintah ini juga memerlukan peninjauan yang lebih ketat terhadap penggunaan akhir untuk barang-barang grafit yang dikirim ke AS.

“Pada prinsipnya, ekspor galium, germanium, antimon, dan bahan superhard ke Amerika Serikat tidak akan diizinkan,” ungkap pihak kementerian perdagangan.

Pembatasan ini memperkuat penegakan batas yang telah diluncurkan oleh Beijing tahun lalu terhadap ekspor mineral kritis, namun hanya berlaku untuk pasar AS. Hal ini terjadi dalam eskalasi ketegangan perdagangan terbaru antara dua ekonomi terbesar di dunia menjelang pelantikan Presiden terpilih Donald Trump.

Data bea cukai China menunjukkan bahwa tidak ada pengiriman germanium atau galium ke AS pada tahun ini hingga Oktober, meskipun Amerika merupakan pasar terbesar keempat dan kelima untuk mineral tersebut dalam setahun terakhir. Galium dan germanium biasanya digunakan dalam semikonduktor, sedangkan germanium digunakan dalam teknologi inframerah, kabel serat optik, dan sel surya.

Pengiriman produk antimon China secara keseluruhan juga anjlok 97% pada Oktober setelah langkah Beijing untuk membatasi ekspornya ke AS mulai berlaku. China menyumbang 48% dari produksi antimon yang ditambang secara global pada tahun lalu, yang digunakan dalam amunisi, rudal inframerah, senjata nuklir, kacamata inframerah, serta dalam baterai dan peralatan fotovoltaik. Tahun ini, China juga menyumbang 59,2% dari produksi germanium olahan dan 98,8% dari produksi galium olahan, menurut konsultan Project Blue.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *