ekonesia.com – Kementerian Perdagangan China berjanji untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingannya setelah AS memberlakukan pengawasan ekspor yang bertujuan untuk merusak industri semikonduktor China.
Departemen Perdagangan AS baru-baru ini mengumumkan akan melarang ekspor 24 jenis peralatan manufaktur chip, tiga program perangkat lunak, dan memori bandwidth tinggi ke China. Selain itu, 140 perusahaan China juga ditambahkan ke daftar hitam atas peran mereka dalam mengembangkan industri semikonduktor domestik.
Menurut Departemen Perdagangan AS, semikonduktor China dapat digunakan dalam sistem senjata dan kecerdasan buatan yang menimbulkan risiko besar bagi keamanan nasional AS. Namun, kementerian perdagangan China menilai tindakan ini sebagai “tindakan pemaksaan ekonomi dan praktik non-pasar” yang bertentangan dengan prinsip perdagangan bebas dan terbuka.
Sebagai respons, juru bicara kementerian China menyatakan bahwa AS sering kali mengatakan satu hal dan melakukan hal lain. China menolak tindakan sepihak yang dilakukan oleh AS dan berjanji untuk melindungi hak dan kepentingannya yang sah.
Industri semikonduktor China telah menjadi sasaran oleh pemerintahan AS sejak masa jabatan pertama Donald Trump. Pada saat itu, Trump melarang ekspor peralatan pembuatan chip tertentu ke SMIC, produsen chip top asal China. Tindakan-tindakan ini dianggap China sebagai bentuk intimidasi sepihak yang merugikan perdagangan bebas dan terbuka antara negara-negara.
