Portal Berita Terupdate
Bisnis  

Kisah Tahun 2025: Dolar AS di Ambang Kehancuran karena Ancaman Tarif Trump yang Mengerikan

Pada Tahun 2025, Dolar AS Terancam Runtuh Akibat Ancaman Tarif Trump yang Menakutkan

ekonesia.com – KOPENHAGEN – Saxo Bank Denmark telah merilis ramalan mengenai peristiwa yang potensial untuk mengguncang pasar keuangan global pada tahun 2025. Menurut prospek bank investasi, dunia akan berupaya mencari alternatif untuk dolar AS setelah pemerintahan Donald Trump menerapkan kebijakan tarif impor yang tinggi. Selain itu, kebijakan penghematan yang dipimpin oleh Departemen Efisiensi Pemerintah yang dikomandoi oleh Elon Musk juga dapat berdampak pada dolar AS.

“Implikasi yang ditimbulkan bagi dolar AS sangat menakutkan bagi perdagangan global, karena hal tersebut akan memotong pasokan dolar yang diperlukan untuk menjaga sistem USD global tetap berjalan. Ironisnya, hal ini justru meningkatkan risiko terhadap dolar AS,” ujar Kepala Strategi Makro Saxo, John Hardy.

Ketika dolar AS diprediksi akan jatuh tahun depan, hal tersebut juga akan berdampak pada pasar kripto yang diperkirakan akan meningkat hingga empat kali lipat menjadi lebih dari USD10 triliun. Selain itu, dolar juga diprediksi akan mengalami penurunan sebesar 20% terhadap mata uang utama dan 30% terhadap emas.

Analis di bank yang berbasis di Kopenhagen ini juga memperkirakan bahwa nilai pasar produsen chip Nvidia dapat meningkat dua kali lipat dari Apple, dengan bantuan chip Blackwell transistor revolusioner sebesar 208 miliar. Menurut bank tersebut, persaingan yang semakin ketat dalam teknologi kecerdasan buatan telah mendorong permintaan yang tinggi terhadap chip Blackwell yang lebih kuat namun dengan daya rendah, sehingga membuat Nvidia menjadi perusahaan paling menguntungkan sepanjang masa.

Sentimen ini dapat mempengaruhi harga saham Nvidia yang sudah mencapai level yang tinggi, hampir mencapai USD139, dan diprediksi dapat naik hingga USD250. Namun, hal ini juga membuat pasar bertanya-tanya seberapa tinggi harga saham tersebut dapat terus meningkat.

Selain itu, peristiwa lain yang dapat menyebabkan gelombang kejutan di pasar global adalah China yang akan memberikan stimulus fiskal sebesar 50 triliun yuan (USD7 triliun) pada tahun 2025 dan tahun-tahun berikutnya, untuk “mengubah” ekonominya. Mayoritas dari pengeluaran tersebut akan disalurkan langsung ke konsumen melalui mata uang digital e-CNY, sehingga akan memberikan suntikan pada perekonomian daripada hanya untuk membayar utang, menurut Kepala Strategi Investasi bank Charu Chanana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *