ekonesia.com – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Temu Bisnis Industri Kecil dan Menengah (IKM) Komponen Otomotif dengan industri besar yang diadakan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada Selasa (10/12/2024).
Anindya menyatakan bahwa acara ini dapat menanggapi kekhawatiran tentang isu de-industrialisasi yang saat ini sedang dibicarakan oleh para pelaku usaha di Indonesia. Menurutnya, melalui pertemuan antara IKM dan industri besar di sektor otomotif, peluang bisnis dapat semakin terbuka.
“Melalui inisiatif seperti ini, perusahaan besar seperti Astra dan yayasannya tidak hanya terus menerapkan industrialisasi, tetapi juga memperkuat rantai pasokan mereka,” ujar Anindya pada Selasa (10/12/2024).
Acara ini didukung oleh PT Astra International dan Pengurus Yayasan Dharma Bhakti, yang menunjukkan bahwa Kemenperin terus memberikan pembinaan kepada IKM. Hal ini terlihat dari kerja sama yang terjalin antara industri besar di tingkat satu dan perusahaan di tingkat dua.
“Ini adalah contoh yang luar biasa. Sebagai wadah dunia usaha yang mencakup BUMN, swasta, dan koperasi, Kadin berharap dapat memperluas inisiatif seperti ini,” ungkapnya.
Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, juga menegaskan bahwa acara tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk membantu meningkatkan kelas IKM. Menurutnya, tantangan utama bagi IKM adalah memenuhi standar yang ditetapkan oleh industri besar, mulai dari presisi hingga kualitas dan kontinuitas produksi.
“Menjadikan IKM kita memenuhi standar industri besar bukanlah hal yang mudah. Mereka harus memastikan kualitas yang terjamin, bahan baku yang tersedia, dan kontinuitas produksi yang stabil,” jelas Faisol.
Faisol juga menekankan pentingnya peran Kadin dalam mendukung kesuksesan inisiatif ini. “Pemerintah hanya dapat memfasilitasi, tetapi Kadin dengan akses yang luas ke IKM dan industri besar, memainkan peran yang sangat penting dalam keberhasilan program ini,” tegasnya.
