ekonesia.com – BNI menunjukkan dukungannya terhadap kebijakan Bank Indonesia dalam berbagai aspek, termasuk operasi moneter, sistem pembayaran, hingga makroprudensial. Hal ini dibuktikan dengan meraih 5 penghargaan sekaligus pada acara Bank Indonesia Award 2024.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo kepada Direktur Utama BNI Royke Tumilaar pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, akhir bulan lalu.
Dari berbagai kategori, BNI berhasil meraih penghargaan terbanyak di antara bank-bank lainnya. Penghargaan tersebut meliputi Pendukung Pengembangan Pasar Uang Rupiah (Repo Award) untuk Area Moneter, Peserta SKNBI dan KPHDN terbaik, serta BI Fast Terbaik untuk kategori KBMI 3 dan 4 di Area Sistem Pembayaran.
Di bidang makroprudensial, BNI dinobatkan sebagai bank terbaik dalam mendukung pembiayaan inklusif. Sedangkan, dalam mendukung kebijakan, BNI meraih penghargaan sebagai Bank dengan Kepatuhan Pelaporan Devisa Terbaik untuk KBMI 3 dan 4.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia atas penghargaan ini. Ini merupakan bukti nyata dari dedikasi seluruh karyawan BNI dalam memberikan layanan perbankan terbaik untuk masyarakat serta mendorong kami untuk terus berinovasi dan berkontribusi aktif dalam pengembangan sektor keuangan di Indonesia,” ujar Royke Tumilaar dalam siaran pers, Rabu (11/12/2024).
Penghargaan yang diterima pada tahun ini lebih banyak daripada tahun sebelumnya. Pada Bank Indonesia Award 2023, BNI hanya meraih 3 penghargaan, termasuk Bank Konvensional Pendukung Inovasi Operasi Moneter Rupiah Terbaik, Bank Pengelola Kas Titipan Terbaik, dan Bank Pendukung Pembayaran Inklusif Terbaik.
Royke menambahkan, BNI akan terus meningkatkan kinerja secara berkelanjutan dan melanjutkan program transformasi yang telah dilakukan sejak 2021. Sebagai bank milik negara, BNI berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.
“BNI melihat prospek ekonomi Indonesia yang lebih baik pada 2025, didorong oleh konsumsi dan investasi serta didukung oleh pengeluaran pemerintah yang lebih terarah,” tutup Royke.