ekonesia.com – Jakarta, Indonesia yang kaya akan sumber daya dan terlepas dari kekhawatiran atas daya beli kelas menengah yang lemah, menargetkan pertumbuhan ekonomi 8% di bawah kepemimpinan Presiden baru Prabowo Subianto. Hal ini juga didukung oleh kenaikan 3% di bursa saham Indonesia yang turut membantu meningkatkan kekayaan kolektif orang-orang terkaya di Indonesia.
Berdasarkan data terbaru dari Forbes, 50 orang terkaya di Indonesia mengalami lonjakan kenaikan harta kekayaan secara gabungan yang mencapai USD263 miliar atau setara dengan Rp4.154 triliun (kurs Rp15.797 per USD). Jumlah ini meningkat dari tahun lalu yang sebesar USD252 miliar.
Dari 50 orang terkaya tersebut, sebanyak 31 orang mengalami peningkatan kekayaan, termasuk duo bersaudara R. Budi dan Michael Hartono yang telah menduduki posisi pertama selama lebih dari satu dekade. Kekayaan mereka naik sebesar USD2,3 miliar menjadi USD50,3 miliar.
Kenaikan kekayaan Hartono bersaudara sebagian besar disebabkan oleh kenaikan saham Bank Central Asia (BCA), yang mencatatkan pertumbuhan pinjaman yang luar biasa selama periode sembilan bulan hingga September. Sementara itu, taipan petrokimia dan energi, Prajogo Pangestu, tetap berada di posisi kedua meskipun kekayaannya turun 25% menjadi USD32,5 miliar.
Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penyesuaian penilaian perusahaan energi panas bumi miliknya, Barito Renewables Energy, yang terkena dampak dari volatilitas saham. Sedangkan raja batu bara, Low Tuck Kwong, kembali menduduki posisi ketiga meskipun kekayaannya tidak mengalami perubahan yang signifikan, yaitu sebesar USD27 miliar.
Keluarga Widjaja menjadi pemenang terbesar dalam hal kenaikan kekayaan dalam dolar dan persentase. Kekayaan mereka melonjak 75% menjadi USD18,9 miliar atau setara dengan Rp298,5 triliun. Hal ini didukung oleh kenaikan saham Dian Swastatika Sentosa, perusahaan energi dan infrastruktur dari grup Sinar Mas, yang meroket lebih dari tujuh kali lipat berkat diversifikasi ke sektor energi panas bumi dan pusat data.
Hary Tanoesoedibjo, taipan media dan real estate yang juga merupakan rekan bisnis dari presiden terpilih AS Donald Trump, juga mengalami kenaikan kekayaan setelah mengalami penurunan tahun lalu. Kenaikan ini didukung oleh lonjakan saham MNC Digital Entertainment dan MNC Land yang akan segera membuka Trump International Golf Club Lido di Jawa Barat.
Selain itu, Han Arming Hanafia, salah satu pendiri DCI Indonesia, operator pusat data terbesar di Indonesia berdasarkan pangsa pasar, juga mengalami kenaikan harta sebesar hampir 30% berkat ekspansi teknologi global.
