Portal Berita Terupdate
Bisnis  

Alfamart Tutup Ratusan Gerai, Harga Sewa Jadi Penyebabnya Alfamart, salah satu jaringan minimarket terbesar di Indonesia, dikabarkan akan menutup ratusan gerainya di tahun ini. Penyebabnya, ternyata bukan karena penurunan omzet atau persaingan bisnis yang ketat, melainkan karena kenaikan harga sewa yang menjadi biang keroknya.

Kondisi ini tentunya menjadi kabar mengejutkan bagi para pelanggan setia Alfamart yang terbiasa berbelanja di gerai tersebut.

Penutupan ratusan gerai Alfamart ini diungkapkan oleh pihak manajemen perusahaan yang mengakui bahwa kenaikan harga sewa yang signifikan membuat mereka harus mengambil keputusan sulit untuk menutup gerai-gerai yang tidak menguntungkan. Padahal, Alfamart merupakan salah satu minimarket yang sudah dikenal luas dan memiliki banyak pelanggan setia di seluruh Indonesia.

Banyak pihak yang menyayangkan keputusan Alfamart ini, terutama para pemilik toko yang berada di sekitar gerai yang akan ditutup. Mereka khawatir akan berdampak pada omzet penjualan mereka, karena sebagian besar pelanggan akan beralih ke minimarket lain yang masih beroperasi di sekitar tempat mereka berbelanja.

Kondisi ini tentunya menjadi pelajaran berharga bagi para pengusaha, terutama dalam mempertimbangkan segala aspek yang mempengaruhi keberlangsungan bisnis. Kenaikan harga sewa yang tidak terkendali dapat berdampak besar pada kelangsungan usaha, bahkan bagi perusahaan besar seperti Alfamart sekalipun. Semoga keputusan ini tidak berdampak buruk bagi para pelanggan dan pemilik toko yang terkena dampaknya.

ekonesia.com – JAKARTA – Manajemen PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola jaringan minimarket Alfamart membenarkan rencana penutupan ratusan gerai Alfamart pada tahun 2024. Corporate Affairs Director Alfamart, Solihin, mengatakan bahwa penutupan gerai tersebut merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk menjaga kesehatan keuangan, terutama dengan semakin mahalnya harga sewa toko.

“Keputusan ini merupakan strategi perusahaan. Kenapa kami tutup? Pertama, karena harga sewa yang semakin tinggi. Kami menyewa toko dengan harga sekitar Rp40 juta atau Rp50 juta 5-10 tahun yang lalu, namun sekarang setelah 10 tahun, harga sewa bisa mencapai Rp500 juta,” ungkap Solihin kepada MNC Portal pada Kamis (19/12/2024).

Solihin juga menjelaskan bahwa daripada mengeluarkan biaya besar untuk menyewa toko dengan keuntungan yang minim, Alfamart memilih untuk menutup toko tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa perusahaan tetap agresif dalam melakukan ekspansi dengan membuka 1.000 gerai baru pada tahun yang sama.

“Kami menutup toko yang tidak memberikan kontribusi keuntungan yang signifikan. Namun, kami pastikan akan membuka lebih banyak gerai daripada yang ditutup,” kata Solihin.

Selain itu, Solihin juga mengungkapkan rencana ekspansi lainnya, seperti membuka distribution center yang dapat menampung 300-500 gerai pada tahun depan.

“Kami terus berkembang dan melakukan ekspansi. Bahkan, kami akan membuka lebih banyak distribution center yang dapat melayani sekitar 300 sampai 500 gerai pada tahun depan,” ungkap Solihin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *