ekonesia.com – JAKARTA – Manajemen PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola jaringan minimarket Alfamart membenarkan rencana penutupan ratusan gerai Alfamart pada tahun 2024. Corporate Affairs Director Alfamart, Solihin, mengatakan bahwa penutupan gerai tersebut merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk menjaga kesehatan keuangan, terutama dengan semakin mahalnya harga sewa toko.
“Keputusan ini merupakan strategi perusahaan. Kenapa kami tutup? Pertama, karena harga sewa yang semakin tinggi. Kami menyewa toko dengan harga sekitar Rp40 juta atau Rp50 juta 5-10 tahun yang lalu, namun sekarang setelah 10 tahun, harga sewa bisa mencapai Rp500 juta,” ungkap Solihin kepada MNC Portal pada Kamis (19/12/2024).
Solihin juga menjelaskan bahwa daripada mengeluarkan biaya besar untuk menyewa toko dengan keuntungan yang minim, Alfamart memilih untuk menutup toko tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa perusahaan tetap agresif dalam melakukan ekspansi dengan membuka 1.000 gerai baru pada tahun yang sama.
“Kami menutup toko yang tidak memberikan kontribusi keuntungan yang signifikan. Namun, kami pastikan akan membuka lebih banyak gerai daripada yang ditutup,” kata Solihin.
Selain itu, Solihin juga mengungkapkan rencana ekspansi lainnya, seperti membuka distribution center yang dapat menampung 300-500 gerai pada tahun depan.
“Kami terus berkembang dan melakukan ekspansi. Bahkan, kami akan membuka lebih banyak distribution center yang dapat melayani sekitar 300 sampai 500 gerai pada tahun depan,” ungkap Solihin.