Ekonesia.com – JAKARTA – Indonesia, negara dengan perekonomian terbesar pada Asia Tenggara sudah resmi menjadi anggota terbaru BRICS , demikian diinformasikan oleh kementerian luar negeri Brasil pada Awal Minggu (6/1/2024).
Brasil tahun ini menjabat sebagai presiden asosiasi yang mana beranggotakan negara-negara berkembang, lalu sebuah pernyataan dari kementerian luar negerinya menyoroti arti penting Indonesia bagi negara-negara Selatan.
Dengan Ekonomi Nasional sekitar USD1,4 triliun, populasi melebihi 280 jt lalu pertumbuhan sektor ekonomi tahunan melebihi 5% selama hampir satu dekade terakhir, Indonesia dianggap sebagai salah satu bursa negara berprogres yang paling dinamis di tempat dunia.
“Indonesia dengan dengan anggota-anggota lain dari kelompok ini menggalang reformasi lembaga-lembaga pemerintahan global kemudian berkontribusi secara positif terhadap pendalaman kerja sejenis dalam kawasan Selatan Global, yang dimaksud merupakan isu-isu prioritas bagi kepresidenan Brasil di tempat BRICS,” ujar kementerian tersebut, dilansir dari South China Morning Post, Selasa (7/1/2024).
Indonesia adalah negara pertama yang bergabung dengan BRICS sebagai anggota penuh sejak kelompok ini dibuka untuk ekspansi pada Pertemuan Derajat Tinggi (KTT) 2023 dalam Johannesburg, Afrika Selatan. Anggota awal BRICS adalah Brasil, Rusia, India, China, lalu Afrika Selatan.
Di bawah kepemimpinan Rusia tahun lalu, BRICS memperkenalkan kategori negara mitra yang menerima 11 negara, termasuk Bolivia, Malaysia, Nigeria, Thailand, Turki, Uganda, dan juga Vietnam.
Pemerintah Indonesia sudah pernah menyatakan minat untuk menjadi anggota penuh pada 2023, tetapi penerimaannya ditunda lantaran pemilihan umum pada Indonesia yang digunakan dijadwalkan pada 2024.
Menurut juru bicara otoritas Brasil, proses ini dilanjutkan pasca pemerintahan baru Indonesia yang mana dipimpin Presiden Prabowo Subianto terbentuk pada Oktober.
“Negara-negara BRICS, melalui konsensus, menyetujui masuknya Indonesia ke pada kelompok ini, sesuai dengan prinsip-prinsip panduan, kriteria kemudian prosedur-prosedur untuk memperluas kerangka kerja keanggotaan yang tersebut telah terjadi disepakati di tempat Johannesburg,” demikian pernyataan kementerian luar negeri Brasil.