Ekonesia.com – JAKARTA – PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatatkan data terjadi sebanyak 27.092 kegiatan penebusan pupuk bersubsidi oleh petani sejak 1-3 Januari 2025. Jumlah penebusan pupuk bersubsidi di tempat awal tahun ini setelahnya pemerintah menyederhanakan skema penebusan pupuk bersubsidi.
Jumlah pupuk yang tersebut ditebus total mencapai 7.536 ton, terdiri dari pupuk urea 4.532 ton, pupuk NPK 2.966 ton, pupuk NPK Formula Khusus 16,7 ton, lalu pupuk organik 20,8 ton.
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Tri Wahyudi Saleh memastikan, penyaluran pupuk subsidi yang dimaksud diperuntukkan bagi petani terdaftar pada rencana definitif permintaan kelompok (RDKK), dengan subsektor vegetasi pangan (padi, jagung, kedelai), hortikultura (cabai, bawang merah, bawang putih), dan juga perkebunan (tebu rakyat, kakao, kopi).
“Kami menyambut baik kegiatan penebusan di area awal tahun 2025, dikarenakan kegiatan ini dapat ini Kami harapkan dapat menyokong di mewujudkan swasembada pangan nasional,” ujar Tri Wahyudi, Hari Minggu (5/1/2025).
Dia menambahkan, penebusan pupuk bersubsidi pada awal tahun ini merupakan bentuk dukungan pemerintah pasca skema penebusan disederhanakan. “Kami ungkapkan sesuai janji pemerintah mulai 1 Januari 2025 Pupuk Indonesia siap menyalurkan pupuk bersubsidi lalu benar pada pukul 00.00 detik ke-22 itu ada petani dari Kecamatan Sukadana, Lampung Timur melakukan penebusan,” tuturnya.
Tri menambahkan, penebusan selanjutnya dari Serdang Bedagai, totalnya sebanyak 10 petani yang dimaksud bertransaksi pada waktu malam Tahun Baru. “Jadi alhamdulillah, petani sudah ada dapat menebus pupuk bersubsidi pada 1 Januari 2025,” tegasnya.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 644/KPTS/SR.310/M.11/2024, pemerintah menetapkan alokasi pupuk bersubsidi sebesar 9,5 jt ton. Alokasi yang disebutkan terbagi menjadi Urea 4,6 jt ton, NPK 4,2 jt ton, NPK Kakao 147.798 ton, serta organik 500.000 ton.