Portal Berita Terupdate

Sejarah Berdirinya Bukalapak, Tutup Marketplace Layanan Fisik usai 15 Tahun Bertahan

Sejarah Berdirinya Bukalapak, Tutup Marketplace Layanan Fisik usai 15 Tahun Bertahan

Ekonesia.com – JAKARTA – Bukalapak dimulai dari sebuah kamar kost kecil oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, lalu Fajrin Rasyid semasa berkuliah di tempat Institut Teknologi Bandung. Bukalapak terus menjelma menjadi salah satu e-commerce terbesar di area Indonesia hingga masuk ke pada jajaran startup unicorn .

Pada tahun 2021 lalu, Presiden Direktur Bukalapak, Muhammad Rachmat Kaimuddin mengatakan, Bukalapak didirikan secara sederhana, tetapi dengan mimpi serta visi yang tersebut besar sekalipun dimulai dari kamar kost kecil dengan modal Rp80.000. Bukalapak didirikan dengan mimpi untuk memberdayakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melalui teknologi.

“Kami bermimpi setiap orang sanggup punya akses jual beli yang dimaksud adil juga merata, kami ingin membantu terciptanya affair economy for all,” ungkapnya.

Dalam perjalanannya Bukalapak mengalami perkembangan menjadi media all commerce dengan ekspansi ke lini kegiatan bisnis online to offline (O2O), business to business (B2B), finansial, dan juga logistik.

PT Bukalapak.com Tbk. terus melakukan ekspansi ke berbagai lini industri lain, termasuk membantu meningkatkan perdagangan para warung tradisional lewat layanan Mitra Bukalapak.

Sejarah Bukalapak

Didirikan pada tanggal 10 Januari 2010, setahun kemudian Bukalapak mendapatkan tambahan modal dari Batavia Incubator, perusahaan gabungan dari Rebright Partners yang tersebut dipimpin oleh Takeshi Ebihara, Japanese Incubator lalu Corfina Group). Pada tahun 2012, Bukalapak menerima tambahan pembangunan ekonomi dari GREE Ventures yang digunakan dipimpin oleh Kuan Hsu.

Pada bulan Maret 2014, Bukalapak mengumumkan penanaman modal oleh Aucfan, IREP, 500 Startups, dan juga GREE Ventures yang digunakan merupakan bagian dari pendanaan Seri A. Pada Februari 2015, Bukalapak mendapatkan pendanaan Seri B dengan masuknya Grup Emtek yang dimaksud mempunyai stasiun televisi SCTV, Indosiar serta O Channel. Emtek masuk ke Bukalapak melalui anak perusahaannya yaitu PT Kreatif Industri Media Karya (KMK Online) dengan nilai Rp439 miliar.

Pada Januari 2019, Bukalapak mengumumkan sudah pernah mendapat pendanaan dari Asia Growth Fund yang digunakan diprakarsai Mirae Asset serta Naver Corp. Meski menolak memberikan keterangan perihal jumlah agregat dana yang diperoleh, namun Mirae Asset mengkonfirmasi nilainya mencapai USD50 jt atau sekitar Rp706 miliar.

Bukalapak sendiri mendapat dana dari Shinhan Financial Group Co Ltd dari Korea Selatan dengan nilai yang tidaklah disebutkan. Ini adalah merupakan bagian dari pendanaan Seri F yang tersebut menggenjot valuasi Bukalapak hingga mencapai USD2,5 miliar atau sekitar Rp35 triliun.

Selain Shinhan GIB, Emtek lalu beberapa orang pemodal Bukalapak sebelumnya juga mengikuti pendanaan Seri F. Dalam laporan perusahaan Emtek yang tercatat di area Bursa Efek Indonesia tanggal 27 Mei 2019, PT KMK Online mempunyai saham 35,17% saham di area Bukalapak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *