Ekonesia.com – JAKARTA – Transaksi jual bersih (foreign net sell) dari penanam modal asing mencatatkan bilangan bulat signifikan sebesar Rp2,11 triliun pada pekan perdagangan yang berlangsung 6-10 Januari 2025. Aksi foreign investors ini memberikan tekanan pada beberapa jumlah saham big caps , walaupun beberapa emiten berhasil mencatatkan kinerja positif.
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) sepekan, Mingguan (12/1), lima saham teratas yang dimaksud menjadi ladang cuan penanam modal asing berturut-turut meliputi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), juga PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).
Duo big banks BBRI juga BBCA merupakan saham incaran asing. Angka jual bersih BBRI mencapai Rp699 miliar. Sepanjang pekan, tarif saham BBRI terkoreksi 4,07 persen, ditutup melemah 0,50 persen di tempat level Rp4.010 per saham.
Saham BBCA, yang digunakan dikenal sebagai salah satu big caps andalan, mencatatkan nilai jual bersih dari asing sebanyak Rp225,8 miliar. Posisinya berada pada urutan keempat. Harga saham BBCA anjlok sebesar 1,27% pada sepekan lalu ditutup pada level Rp9.725 per saham.
Di berada dalam aksi profit taking dari pemodal asing senilai Rp324 miliar, saham GOTO justru menunjukkan performa positif. Emiten teknologi ini mencatatkan kenaikan harga jual saham sebesar 5,19 persen selama lima hari terakhir, dengan penguatan 1,30 persen pada sesi perdagangan terakhir ke level Rp81 per saham.
Adapun BRMS mengalami jual bersih Rp257,9 miliar. Meski sempat terkoreksi 0,93 persen selama sepekan, emiten batu bara ini mampu bangkit dengan lonjakan signifikan 12,04 persen pada akhir pekan, mengakhiri perdagangan pada harga jual Rp428 per saham.
Pada kedudukan kelima terdapat saham BREN dengan nilai jual bersih sebesar Rp113,4 miliar. Namun, berbeda dengan beberapa saham lain, BREN justru menguat 7,18% di sepekan, ditutup naik 2,20% pada akhir pekan di area biaya Rp10.450 per saham.
Tekanan jual dari pemodal asing pada pekan ini mencerminkan dinamika lingkungan ekonomi modal yang dipengaruhi oleh sentimen global. Kendati demikian, pemodal domestik masih mendominasi perputaran modal.
Sebelumnya Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menimbang aksi jual pemodal asing masih berpeluang menjadi katalis pemberat bagi Skala Harga Saham Gabungan (IHSG).Pekan ini IHSG meningkat 0,34% ke 7.088. Rata-rata nilai proses harian (RNTH) bursa turun 10,45 persen ke Rp8,72 triliun per hari.