Portal Berita Terupdate

Uni Eropa Bakal Larang Ekspor Xbox serta PlayStation ke Rusia, Hal ini Alasannya

Uni Eropa Bakal Larang Ekspor Xbox juga PlayStation ke Rusia, Hal ini Alasannya

Ekonesia.com – JAKARTA – Uni Eropa (UE) telah lama mengusulkan pelarangan ekspor konsol video game ke Rusia sebagai bagian dari paket sanksi ke-16. Rencana ini diungkapkan oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri UE, Kaja Kallas.

Langkah yang dimaksud diperkirakan akan dimasukkan pada putaran pembatasan yang tersebut lebih banyak luas, kemudian akan segera berlaku pada 22 Februari 2025, mendatang. Perluasan sanksi yang disebutkan akan segera menandai tahun ketiga sejak eskalasi konflik Rusia-Ukraina pecah pada tahun 2022.

Kallas mengklaim bahwa Rusia menggunakan konsol game seperti Xbox Microsoft lalu PlayStation Sony untuk mengontrol drone. “Kami benar-benar meninjau semua hal yang dapat membantu Rusia mengobarkan pertempuran ini, karenanya kami memasukkan mereka (konsol game) ke pada daftar sanksi,” katanya seperti disitir oleh Financial Times.

Sanksi terbaru yang diusulkan akan berusaha mencapai pedagang di dalam pada blok UE yang dimaksud terus mengekspor konsol game ke Rusia, termasuk penjual barang bekas. Tiga produsen konsol game terbesar – Sony, Microsoft, serta Nintendo – telah dilakukan menangguhkan pemasaran di area Rusia menyusul penerapan sanksi Barat pada awal 2022.

Namun dalam berada dalam gencarnya sanksi Barat, bagaimanapun item merekan terus memasuki pangsa Rusia melalui impor paralel. Badan intelijen Barat serta tanah Ukraina sebelumnya mengklaim bahwa Ibu Kota Rusia mengadaptasi elektronik sipil untuk tujuan militer akibat pembatasan komponen kelas militer.

Laporan itu mengklaim bahwa semikonduktor dari lemari es juga peralatan rumah tangga telah terjadi digunakan pada rudal lalu drone Rusia.

Di sisi lain lapangan usaha game merespons proposal yang disebutkan dengan melayangkan kritik keras. pimpinan perusahaan pengimpor Achivka kemudian kepala Asosiasi Distributor dan juga Importir Video Game Rusia, Yasha Haddazhi mencatatkan bahwa tidak ada ada satu pun negara Uni Eropa yang memproduksi konsol game juga mempertanyakan efektivitas dari kebijakan tersebut.

Dalam sebuah pernyataan untuk RBK, Haddazhi mengatakan, impor konsol game Rusia bahkan tak melintasi Uni Eropa. Ia menambahkan, bahwa proposal Kallas “menunjukkan kurangnya pemahaman tentang lapangan usaha video game atau merupakan langkah kosong lainnya.”

Sebagai informasi sanksi Uni Eropa membutuhkan persetujuan bulat dari semua 27 negara anggota. Hongaria sebelumnya mengancam akan memveto sanksi akibat langkah tanah Ukraina untuk menghentikan transit gas Rusia.

Menurut Politico, Budapest menyetujui perpanjangan pembatasan yang mana ada pasca mendapatkan jaminan dari Uni Eropa bahwa kesulitan keamanan energinya akan ditangani.

Paket sanksi terbaru diperkirakan akan diselesaikan pada beberapa minggu mendatang mendekati tenggat waktu, 22 Februari. Sedangkan Rusia sudah pernah berulang kali mengecam sanksi Barat, dengan menyebutnya sebagai tindakan ilegal dan juga bertentangan dengan hukum internasional, kemudian menuntut untuk segera dicabut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *