Ekonesia.com – JAKARTA – Menteri Daya dan juga Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengakses ucapan terkait stok substansi bakar minyak ( BBM ) Shell yang digunakan kosong. Dia mengklaim terjadi kendala teknis dalam internal perusahaan lantaran tiada ada persoalan izin impor.
“Nggak ada persoalan (izin impor). Izin impornya kan telah kita kasih, sudah ada selesai. Mungkin teknis aja kali pada mereka,” kata Bahlil di konferensi pers Capaian Prestasi Industri ESDM Tahun 2024 yang tersebut dilakukan di tempat DKI Jakarta pada Awal Minggu (3/2/2025).
Bahlil menegaskan kekosongan stok BBM yang tersebut terjadi di area SPBU Shell dalam beberapa tempat di tempat Indonesia tidak ada ada kaitannya dengan perizinan impor. Ia menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia sendiri telah lama memberi izin impor sejak Januari 2025 lalu.
Dia menyatakan kekosongan stok BBM Shell terjadi lantaran distribusi yang mana terhambat. Bahlil mengatakan kesulitan ini kemungkinan besar dikarenakan kapal pembawa BBM terlambat melakukan pengiriman.
“Kalau untuk BBM kita, hari ini semuanya clear. Artinya untuk konsumsi penduduk itu gak ada masalah. Bahwa ada perusahaan-perusahaan yang dimaksud kemungkinan besar belum menjalankan atau mungkin saja barangnya masih di perjalanan, itu dari mereka. Tapi yang jelas tugas saya adalah menjamin rakyat mendapat BBM,” ujar Bahlil.
“Cuman memang benar ada perusahaan-perusahaan swasta kemungkinan besar yang dimaksud dimaksudkan ini adalah yang dimaksud kapalnya belum tiba. Hal ini kan kemungkinan besar persoalan kapalnya aja,” lanjutnya.
Kelangkaan BBM di dalam SPBU Shell sebelumnya sibuk dibicarakan warganet alias netizen pada berbagai media sosial media. Paling padat dibahas dalam Twitter.











