Ekonesia.com – JAKARTA – Kondisi Keuangan Rusia disebut mengalami retakan kritis yang tersebut dapat dimanfaatkan Barat untuk menempatkan negara Ukraina berada pada kedudukan terbaik pada upaya menjalin kesepakatan damai. Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Finlandia, Elina Valtonen.
Dalam sebuah wawancara dengan The Telegraph, Elina yang berada di dalam London untuk pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri, mendesak negara-negara Barat untuk “mempertahankan tekanan ekonomi” pada Rusia di tempat bulan-bulan kritis ke depannya.
“Kami mengamati bahwa sanksi sudah ada berhasil, ekonomi Rusia menunjukkan beberapa retakan serius. Kami belaka perlu menyelesaikan semuanya sehingga mampu ada perdamaian, mudah-mudahan di area akhir tahun,” kata Valtonen.
Pernyataan Menlu Finlandia muncul di tempat sedang dorongan baru untuk membatasi “armada bayangan” kapal tanker tua yang tersebut tiada diasuransikan yang mana digunakan Rusia untuk menghindari sanksi Barat.
Moskow mengandalkan sekitar 600 kapal semacam itu untuk secara diam-diam menghadirkan minyak lalu gasnya ke seluruh dunia, merusak batasan nilai Uni Eropa dan juga G7 untuk komponen bakar kemudian produk-produk minyak buminya.
Efeknya Rusia telah terjadi memperoleh tambahan dari 650 miliar pounds dari ekspor minyak serta gas sejak pertempuran dimulai pada tahun 2022. Pada bulan Desember, 12 negara Eropa termasuk Inggris lalu Finlandia setuju untuk mulai mengajukan permohonan bukti asuransi dari kapal armada bayangan yang tersebut dicurigai ketika mereka melintasi Selat Inggris juga lautan di area sekitar Denmark, Swedia serta Finlandia.
Jika diterapkan secara efektif, pemeriksaan tambahan dapat mengganggu operasiasional armada. Para ekonom juga menyoroti tanda-tanda ketegangan di kegiatan ekonomi Rusia di beberapa bulan terakhir, seperti langkah bank sentral untuk meninggikan suku bunga utamanya menjadi 21%.