Portal Berita Terupdate
Bisnis  

Bursa Sepekan: IHSG Rontok, Kapitalisasi Pasar Amblas Rp724 Billion

Bursa Sepekan: IHSG Rontok, Kapitalisasi Pasar Amblas Rp724 Billion

Ekonesia.com – JAKARTA – Bursa Efek Indonesia ( BEI ) selama sepekan perdagangan mencatatkan pelemahan yang tersebut cukup pada pada mana Skala Harga Saham Gabungan ( IHSG ) jatuh lebih besar dari 5 persen.Aksi jual, khususnya dari penanam modal asing berimbas pada kapitalisasi bursa yang terpangkas hingga 5,87 persen, dari Rp12.319 triliun menjadi Rp11.595 triliun, atau kehilangan Rp724 triliundalam sepekan.

Data BEI, Hari Sabtu (8/2/2025), menunjukkan rata-rata ukuran kegiatan harian bursa sepekan ini mengalami lonjakan sebesar 26,60 persen menjadi 20,75 miliar saham, dibandingkan 16,39 miliar lembar pada pekan sebelumnya. Kenaikan ini juga sejalan dengan peningkatan rata-rata tingkat kejadian operasi harian sebesar 13,06 persen, mencapai 1,31 jt kali proses dari sebelumnya 1,16 jt kali transaksi.

Sementara itu, rata-rata nilai kegiatan harian turut mengalami kenaikan sebesar 7,22 persen menjadi Rp12,08 triliun, dari Rp11,27 triliun pada pekan sebelumnya. Namun, pada sedang naiknya aktivitas perdagangan yang disebutkan IHSG terkoreksi cukup pada sebesar 5,16 persen. Angka komposit yang tersebut pada pekan lalu masih berada di area level 7.109,196, pada saat ini terkoreksi ke kedudukan 6.752,576.

Pelemahan ini mencerminkan meningkatnya aksi jual yang digunakan diadakan oleh pelaku pasar, teristimewa pemodal asing yang masih melakukan aksi net sell. Pihak yang Berinvestasi asing tercatat masih melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp3,8 triliun di sepekan. Alhasil bilangan ini mengakumulasi net sell asing sepanjang 2025 senilai Rp7,52 triliun.

Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin mengatakan, derasnya aliran dana yang digunakan mengundurkan diri dari dari lingkungan ekonomi saham ketika ini sulit untuk dijelaskan dengan data-data kegiatan ekonomi pendukung. Karena pada dasarnya beberapa orang rencana sektor ekonomi besar yang ada di area pangsa tiada memberikan ruang koreksi yang signifikan.

“Aksi jual ini lebih lanjut dipengaruhi oleh sentimen bursa yang tersebut dibayangi ketidakpastian kondisi sektor ekonomi dalam masa yang digunakan akan datang,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *