Portal Berita Terupdate
Bisnis  

Akses Komunitas Terhadap Air Bersih Masih Jadi Tantangan

Akses Komunitas Terhadap Air Bersih Masih Jadi Tantangan

Ekonesia.com – JAKARTA – Akses publik di tempat Indonesia terhadap air bersih , khususnya air minum, masih menjadi tantangan. Padahal penyediaan air minum yang mana layak dan juga aman dikonsumsi berkontribusi besar pada mengurangi tengkes (stunting) atau gagal meningkat kembang akibat kurang gizi. Angka prevalensi stunting suatu negara sangat penting diperhatikan sebab dapat mencerminkan kondisi gizi generasi penerus. Stunting dapat menghambat peningkatan ekonomi.

“Kami mengamati bahwa belum berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi warga sipil, yang tersebut memberikan perhatian khusus terhadap kualitas air minum dan juga kondisi tubuh masyarakat. Oleh dikarenakan itu, pada tahun 2025, Yayasan Jiva Svastha Nusantara akan lebih banyak fokus pada inisiatif di dalam bidang air bersih untuk mengisi celah kekosongan ini kemudian menggalakkan kesadaran masyarakat,” ujar Ketua Yayasan Jiva Svastha Nusantara, Felicia Annelinde di keterangannya, Hari Sabtu (9/2/2025).

Untuk membantu penyediaan air bersih, Yayasan Jiva Svastha Nusantara menyelenggarakan kegiatan edukasi juga penyuluhan mengenai pentingnya air minum berkualitas di area Kelurahan Wates, Bandung Kidul. Acara ini diselenggarakan dengan dukungan dari Dinas Aspek Kesehatan Perkotaan Bandung, Ikatan Ahli Bidang Kesehatan Warga Indonesia (IAKMI) Pusat Kota Bandung, kemudian berbagai Lembaga Pemberdayaan Warga (LPM) Kelurahan Wates.

Kegiatan bertajuk “Indonesia Seimbang Mulai Dari Air Bermutu” ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman rakyat tentang pentingnya konsumsi air yang higienis dan juga mengurangi risiko penyakit akibat air tercemar. Berdasarkan studi oleh WHO (World Health Organization), risiko penyakit berbasis air dapat diminimalkan dengan menjamin pengelolaan air yang mana higienis di area seluruh rantai penyediaan, mulai dari sumber hingga konsumsi dalam rumah tangga.

Lebih lanjut, Felicia menyoroti pentingnya kesadaran penduduk pada menjaga kebersihan wadah air minum. Warga diimbau untuk tidak ada menggunakan galon air yang digunakan serupa di jangka waktu yang terlalu lama.

“Galon yang dimaksud digunakan berulang kali tanpa pembersihan yang mana optimal sanggup menjadi sumber kontaminasi. Sebaiknya, publik menukar galon lama dengan yang digunakan baru secara berkala,” tambah Felicia.

Sementara, Ketua IAKMI Daerah Perkotaan Bandung, Nilla Avianty, menekankan bahwa publik perlu memahami konsep Sanitasi Total Berbasis Publik (STBM) pada pengelolaan air minum kemudian makanan (PAMMRT) untuk menjaga dari terjadinya risiko penyakit. Dengan kolaborasi lintas sektor, diharapkan kesadaran rakyat terhadap pentingnya air bersih semakin meningkat kemudian dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat sehari-hari.

“Penyediaan air minum yang aman harus mempertimbangkan kebersihan pada seluruh rantai penyediaannya, mulai dari sumber air, wadah penyimpanan, hingga cara konsumsi oleh masyarakat. Mengelola air minum dengan baik dapat menurunkan risiko penyakit berbasis lingkungan seperti diare,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *