Ekonesia.com – JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat telah lama melayani 29.170.705 pelanggan selama masa Angkutan Lebaran 2025 yang digunakan berlangsung dari Hari Jumat (21/3/2025) hingga hari terakhir pekan (11/4/2025). Tak semata-mata jumlah agregat pelanggan yang meningkat, kinerja ketepatan waktu atau on time performance (OTP) kereta api juga tercatat lebih banyak baik dari tahun lalu.
KAI melaporkan OTP keberangkatan mencapai 99,69 persen, naik dari 99,50 persen pada 2024. Sementara OTP kedatangan meningkat dari 96,90 persen menjadi 97,23 persen.
“Kami berupaya maksimal menjaga ketepatan waktu kereta api, meskipun jumlah agregat pelanggan meningkat signifikan selama periode Lebaran,” ujar Vice President Public Relations KAI, Anne Purba pada siaran pers, Akhir Pekan (13/4/2025).
Menurut ia peningkatan ini mencerminkan komitmen KAI pada memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pelanggan. KAI Group mencatat total 29.170.705 pelanggan terlayani selama masa angkutan Lebaran 2025. Jumlah yang disebutkan mencakup layanan kereta api jarak sangat kemudian lokal, commuter line, KA Bandara, hingga LRT lalu Whoosh.
Rinciannya, sebanyak 4.707.628 pelanggan merupakan pengguna layanan KA jarak sangat jauh lalu lokal KAI, 22.036.363 pelanggan KAI Commuter, 18.698 pelanggan KA Bandara pada Medan kemudian Yogyakarta, 341.100 pelanggan Whoosh yang dimaksud dikelola KCIC, 343.706 pelanggan LRT Sumatera Selatan, 1.222.825 pelanggan LRT Jabodebek, 18.698 pelanggan KA Makassar–Parepare, kemudian 19.560 pelanggan dari layanan KAI Wisata.
Anne menyampaikan bahwa jumlah total pelanggan yang disebutkan menunjukkan tingginya kepercayaan publik terhadap moda transportasi kereta api yang digunakan semakin andal, tepat waktu, dan juga memberikan kenyamanan lebih.
“Capaian ini adalah bentuk nyata dari kepercayaan rakyat terhadap layanan kami yang mana terus berkembang. Publik sekarang semakin sadar pentingnya menggunakan transportasi masyarakat sebagai solusi mobilitas yang digunakan efisien sekaligus peduli lingkungan,” ujar Anne.
KAI juga menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menjaga dan juga meningkatkan OTP, antara lain dengan menambah petugas operasional, melakukan pemeliharaan sarana lalu prasarana secara intensif, juga mengoptimalkan sistem pengaturan perjalanan kereta.
Selama masa Angkutan Lebaran, KAI Group melakukan koordinasi intensif dengan seluruh anak usahanya guna memverifikasi layanan berjalan optimal juga terintegrasi. KAI Commuter menjaga kelancaran perjalanan di dalam wilayah aglomerasi, KAI Logistik berperan penting di distribusi barang, KCIC mengoperasikan layanan kereta cepat Whoosh, KAI Bandara menyokong konektivitas ke lalu dari bandara, KAI Wisata menyediakan layanan perjalanan kelas luxury, juga KAI Services mengerahkan petugas dari berbagai lini layanan seperti kebersihan serta parkir untuk menjamin kenyamanan pelanggan di area stasiun serta kereta.
Selain itu, pemanfaatan teknologi juga digitalisasi menjadi kunci di membantu kelancaran operasional kereta api, termasuk di pengaturan jadwal kemudian informasi untuk pelanggan secara real-time melalui aplikasi mobile Access by KAI. KAI juga terus mengembangkan sistem peringatan keras dini lalu monitoring perjalanan kereta berbasis digital, yang dimaksud mampu meminimalkan prospek gangguan juga mempercepat respons terhadap situasi dalam lapangan.











